Jumat, 21 Oktober 2011

Tablet Terakhir Isoniazid

Tanggal 3 mei 2010, tepat 202 hari sejak pertama kalinya aku "berteman" dengan Isoniazid. Tepat dua hari yang lalu, akhirnya tablet terakhir Isoniazid, habis. waktu yang cukup lama, 202 hari berarti lebih dari 6 bulan, ya.. selama itu pulalah berarti dalam darahku mengalir bersamanya apa itu zat yang dinamakan Isoniazid. tidak hanya Isoniazid sebenarnya, ada zat lain juga, rifampicin. namun lebih familiar menggunakan kata itu, Isoniazid, setelah seorang temanku, mempertanyakan tentang adakah efek Isoniazid terhadap perilaku-ku. Isoniazid adalah salah satu kandungan dalam satu paket Obat. Obat ini memang diperuntukkan bagi penderita penyakit "***". ya, tepatnya ya 7 bulan yang lalu, saya terdiagnosis menderita penyakit tersebut. awalnya memang kaget. akan tetapi setelah melihat kondisi dan faktor resiko yang ada memang dimungkinkan saya mendapatkan penyakit itu dari salah seorang teman yang mungkin penularannya sudah satu tahun yang lalu. ya.. selama ini memang banyak alasan yang selalu saya kaitkan dengan Isoniazid yang selalu saya konsumsi setiap hari selama 6 bulan. banyak keluhan-keluhan, sering capek, pegal2, dsb. yang ternyata memang berasal dari efek samping obatnya. namun keluhan-keluhan lain pun muncul. mulai sulit berfikir konsentrasi, gelisah, dsb. namun apakah benar ini merupakan hasil atau efek samping yang disebabkan oleh Obat tersebut?? saya selalu berfikir, mau tidak mau, kalau Obat sudah mengalir dalam darah, setiap bagian dari tubuh yang dialiri darah, maka disitupulalah obat ini ikut mengalir. sedikit atau banyak "mungkin akan memberikan pengaruh terhadap organ tertentu. tidak terkecuali Otak, bahkan Hati, yang mungkin banyak kaitanya Otak dengan pikiran, dengan konsentrasi, dsb. hanya saja saya belum menemukan EBM yang pasti. (butuh penelitian).
dan Alhamdulillah.. terimakasih kepada penemu Obat ini, Isoniazid, Rifampicin, dsb, karena telah menemukan obat yang sampai saat ini masih terbukti efektif memerangi bakteri yang satu ini, berikut juga dokter yang sudah merawat saya, walaupun mungkin saya masih merasa kurang diperhatikan, kepada perawat yang sabar mengganti obat yang tidak sengaja saya hilangkan, petugas Lab yang pertama mengetahui hasil test positif atau negatif, dan semuanya, semoga kebaikan kalian dibalas lebih dari Allah Subhanahu wa ta'ala..
amien..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar