Jumat, 21 Oktober 2011

Negeri 5 Menara


Sebuah Novel yang menceritakan tentang kehidupan seorang santri di sebuah pondok Islam modern di pelosok Jawa Timur. Cerita yang diterangkan merupakan cerita nyata pengalaman penulis sendiri. Penulis yang berkelahiran di Maninjau Sumatra Barat ini pada awalnya ingin berbagi tentang pengalaman hidupnya, terutama selama menuntut ilmu di pondok. Dan jadilah salah satu dari 3 novel trilogi yang direncanakan, Negri 5 Menara. Alur cerita flashback yang digunakan oleh penulis memberikan makna sendiri terhadap cerita yang coba dibawakan. Seolah menggambarkan bahwa ada korelasi yang sangat jelas antara masa sekarang dengan kejadian waktu masa lalunya ketika masih menuntut ilmu di pondok. Cerita tentang pondok terlihat unik dan kreatif, dan mampu membuat orang yang mungkin selama ini mengganggap pondok jauh dari dunia luar dan terasing dari teknologi, ternyata memiliki sistem pendidikan yang sudah maju dan sangat mengedaepankan ilmu pengetahuan. Sungguh, boleh dibilang penulis telah berhasil mengubah paradigma para pembaca tentang situasi pondok selama ini. Bahasa yang dipakai nampak ringan dan penulis sudah terlihat mahir dalam mendiskripsikan situasi dan keadaan, sehingga mampu membawa pembaca seolah benar-benar berada dalam situasi yang sama dengan yang dialami penulis. Alur flashback yang digunakan pun tidak hanya sekali, dua kali, tapi dengan beberapa kali meloncat ke masa sekarang dan mencoba mengingat kejadian masa lalu, sungguh membuatnya tak membosankan untuk dibaca. Namun dalam beberapa cerita yang dibawakan, secara keseluruhan mungkin ditemui penguraian cerita yang menggunakan bahasa berbelit-belit atau berlebihan, yang mungkin sebenarnya bisa disederhanakan. Akan tetapi terlepas dari itu semua, saya salut dengan hasil karyanya, karena telah mampu merubah paradigma masyarakat umum tentang pondok yang tekenal tradisional, jauh dari teknologi ternyata memiliki sebuah sistem belajar yang bagus dan maju dalam hal ilmu pengetahuan. Penulis juga menekankan beberapa falsafah hidup yang bisa menjadi sangat berarti bagi semua orang. tentang pendidikan, guru dan murid, persaudaraan dan impian, sungguh penulis mampu menyuguhkannya dengan baik. Man Jadda wa jadda adalah inti dari novel ini, menggambarkan bahwa tak ada yang tak mungkin bila orang mau berusaha dengan sungguh-sungguh. kita tunggu kehadiran filmnya di layar lebar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar