Jumat, 21 Oktober 2011

Sepertinya sudah tidak perlu kuliah lagi

Spontan dalam hati aku berteriak kecil, "sepertinya sudah tidak perlu kuliah lagi".
hari ini seperti har-hari sebelumnya, jadwal kuliah di blok 20 yang sangat jarang membuatku sedikit merasa santai untuk melakukan aktivitas. walaupun di awal blok aku sudah ber-azzam, bahwa di blok yang sangat "longgar" ini aku harus bisa mengisinya dengan aktivitas yang produktif, entah itu di Organisasi BEM, Lomba penelitian, Bisnis, ataupun karya-karya yang lain. yang jelas HARUS PRODUKTIF. aku mencoba untuk menancapkannya dalam-dalam di hatiku.
Hari rabu ini pas ada 2 kali kuliah, pukul setengah 12 dan setengah empat. Padahal di blok ini hanya ada 10 kali kuliah. hari ini saja sudah 2 kuliah. Kuliah yang siang disampaikan oleh dr bambang Edy, dalam pertemuan kali ini beliau menyampaikan tentang metodologi penelitian. sebenarnya kami sudah pernah mendapatkan materi ini sebelumnya di Blok 17 dahulu. namun ini merpakan sebuah pengulangan materi yang pada waktu itu memang disampaikan khusus untuk mahasiswa Blok 20 yang mengambil bidang Riset.
Sudah seperti biasanya, jika ada dokter yang terlambat masuk kuliah, kami 'waga masyarakat' Amphiteatre menjadikan amphiteatre sebagai tempat menonton film bersama. rasanya seperti punya Bioskop Pribadi. Maklum dengan model tempat duduk yang teathre. mulai dari bawah dan bertangga semakin tinggi kebelakang, Layar LCD proyektor yang mempunyai ukutran kira2 6 meter itu, layak untuk menjadi 'bioskop' bagi kurang lebih 170 mahasiswa penghuninya. seakan sudah mendapat jabatan tetap, orang-orang yang biasa membawa dan menyiapkan film2 untuk ditonton tapa diminta sudah langsung menempati posisinya. dibelakang komputer operator amphi. aang, micko, aldi, dll merekalah 'Pejabat tetap' itu.

Film yang pertama diputar aku tidak terlalu tau video macam apa yang diputar, tapi sepertinya merupakan rekaman sebuah konser musik disuatu daerah. untuk film satu ini yang dinikmati bukan kemerduan suara atau kegantengan sang penyanyi, tapi justru suaranya yang serak-serak dan gayanya yang 'aduh' gitu deh.. yang menmbuat kami semua tertawa. hehe.. maklumlah. anak-anak amphi ini suka yang gitu2(gokil, ngak banget gayanya)... setelah video ini, para pejabat mencari-cari file film yang lain. terlihat cursor mencari-cari dalam folder2 yang ada di komputer terlihat di layar projector. seorang teman dai belakang kemudian memandu mencari file dalam flashdisknya. "itu ang.. Pathology, pathology,..", "yak itu.." langsung, sang operator mengklik file tersebut, memainkannya di windows media player classic. awal film nya mengisyaratkan ini film berdurasi penuh lebih dari 1 jam, seperti film panjang biasaya. karena di awal film masih penasaran macam film apa ini, sang operatorpun mempercepat film dengan memotongnya ditengah-tengah timeline yang ada dibagian bawah media playernya. awalnya kami mengira film ini bercerita tentang kedokteran, karena judulnya yang 'pathology' tapi ternyata ketika film itu dipotong alurnya, didapatkanlah adegan-adegan yang tidak patut dilihat. seketika penonton pun berteriak.. "woooo... ternyata.. D**d*..." sontak semua mata tertuju kepada salah seorang kami yang membawa file film tersebut, alias si pemilik flash disk. teman yang satu ini memang terkenal dengan hal-hal seperti itu. jadi kami pun langsung bereaksi dan merasa tidak kaget lagi.. cursorpun kembali diarahkan mencari-cari file kedalam folder-folder yang ada di komputer. kali ini sang pejabat lebih berhati-hati terhadap judul film.. dan akhirnya sampailah pada file bernama "pixar--sick africa". karena judulnya mengandung nama pixar yang sudah terkenal, kali ini pasti bukan film sembarangan. diputarlah video berikutnya, video berikutnya ini mirip dengan serial kartun yang dulu sering kami putar juga di Amphi, bahkan akulah yang pertamakali membawa dan memperkenalkannya ke masyarakat amphi. happy tree friends. seri kartun yan selalu menampilkan adegan-adegan sadis, namun karena dikemas dalam sebuh film kartun, aksi-aksi yang ada jadi terkesan lucu dan enak dinikmati. tapi ini dalam bentuk seri 3D. judulnya kalau tidak salah 'Sick Africa". tidak jauh berbeda dengan serial kartun happy tree friends yang pernah aku putar, adegan-adegan yang adapun tidak kalah sadisnya. hanya perbedaanya tokoh dan film ini animasinya menggunakan tiga dimensi berbeda dengan happy tree friends yang menggunakan teknik 2 dimensi. tak ayal.. sura kelas pun menjadi riyuh ketika teman2 kami cewek berteriak kencang pada aksi-aksi tertentu film ini. ditengah serunya suara riyuh 'masyarakat amphi', tiba-tiba sang operator mematikan film dan 'yyaaaahhhhh................" teriak semua mahasiswa yang sedang asik menyaksikan film. tanda bahwa dosen kali ini yang mengajar sudah datang. dokter bambang edy sejurus kemudian memasuki ruang amphi. kuliah pun dimulai memecah keseriusan kami menonton film.

a*a duduk disamping kiriku ketika kuliah berlangsung. setelannya yang memakai celana hitam dan tubuh yang dibalut hem merah yang dimasukkan itu membuatnya terlihat sedikit cool(yah lumayan lah). tapi gelagatnya yang terangguk-angguk tak lama setelah kuliah mulai, membuatnya nampak kucel. matanya memerah dan berair, menunjukkan bahwa ia sudah benar-benar berada dalam usaha melawan kantuk yang sangat. ya memang beginilah biasanya. tak cuma dia,, sahabat ku yang lainnya, a**i. memiliki kebiasaan yang lebih extrem. ga tanggung2. hampir setiap kali kuliah pasti tertidur. aku yang memperhatikannya hanya diam saja, memang tidak mencoba membangunkan, karena orang kalau sudah tidur di kelas seperti itu, dibangunkanpun rasa kantuk masih saja menyerang, dan biasanya akan sulit untuk siaga lagi.

setelah kuliah selesai, kamipun segera meninggalkan ruang amphi, ada pembagian buletin sebelumnya, tapi karena aku belum membayar, jadi ya.. aku belum ambil dulu sekarang.. aku berhenti di corner e ketika itu, karena masih punya kewajiban untuk menulis novel BEM. tak lama kemudian hp ku bergetar tanda ada pesan masuk. segera aku buka dan aku baca isinya. ternyata isi pesannya adalah jarkom bahwa hasil ujian Blok 19 sudah keluar, bisa dilihat di pengajaran. memang untuk blok kali ini lebih cepat, karena dikesempatan yang lalu keluhan mahasiswa tentang lamanya nilai keluar menjadi salah satu topik utama dalam perbincangan Sharing dekanat, yang membuat pihak kepala prodi berjanji akan segera mengeluarkan hasil ujian maksimal 1 bulan setelah ujian selesai.

ketika menerima pesan ini, ada perasaan semacam pesimisme yang hinggap di hati. "ah.. paling seperti biasa hasilnya". walaupun sebenarnya aku sudah berusaha menata perasaan hatiku, memupuk rasa optimise, dan memantapkan hati "semoga hasil blok ini berbeda, lebih baik". dan ini selalu aku ucapkan disetiap bloknya.. aku tidak langsung pergi ke pengajaran untuk segera memastikannya, benar-benar ragu2, apakah hasilnya sama atau berbeda, tapi memang aku tidak berdebar-debar seperti teman-temanku yang lain mungkin. entah mengapa.. sebentar kemudian terdengar suara dari amphi banyak orang yang berjalan menuju pengajaran sambil berbincang dengn temannya, bagaimana kira-kira hasil ujiannya yang keluar. takut, berdebar-debar, itu yan keluar dari mulut mereka. tak lama kemudian muncullah asa dan afri. mereka berdua juga berniat melihat pengumunan blok 19 di pengajaran. maka ikutlah aku bersama mereka, karena sudah merasa punya teman untuk melihat hasil ujian. walaupun sebenarnya aku lebih suka melihatnya sendiri. karena takut malu kalau hasilnya jelek lagi. karena kalau sendiri pun hasilnya jelek, paling tidak aku tidak malu di depan teman-temanku. tapi kali ini aku mencoba untuk berani, tanpa harus takut apapun yang terjadi. semua akan baik-baik saja, dalam hati ku menguatkan.

di pengajaran pengumuman ditempel di white board yang ada di sisi selatan. berurutan dari nim 001 sampai 202. lengkap dengan Nama, NIM, dan Nilai. kali ini aku tak bisa 'bersembunyi'. seperti kala hasil ujian yang ditampilkan hanyalah NIm dan Nilai. sudah banyak orang yang berjubel, sambil berharap-harap cemas, mencari-cari Namanya dalam daftar hasil ujian. aku tidak ikut-ikutan berjubel, karena memang yang ber'uyek-uyekan' disana adalah akhwat2. aku tak mau tersentuh atau menyentuh mereka. lantaran aku berusaha menghormatinya. aku hanya mendekat mencoba melihat dari sisi yang berbeda. aku coba tajamkan fokus mataku. awalnya pandanganku kurang jelas, namun akhirnya aku bisa memfokuskan pandanganku dan berhasil menemukan namaku dalam urutan daftar nama itu. 'aaa... " suara afri disampingku memecah konsentrasiku, pandanganku hilang. sepertinya dia kali ini tidak lulus. aku agak takut kali ini, aku segera kembali menatap tempelan kertaas yang ditempel di papan pengumuman itu. tak butuh waktu lama kudapatkan namaku,, aku lalu menggeser pandangan ke kanan, memastikan benar NIm ku dan dan hasil ujiannya adalah.... .... "47,5"... fiyyuh... aku langsung tak berkutik, hanya diam mematung, aku berjalan mundur tanpa memperhatikan lagi langkah, "sepertinya tidak perlu kuliah lagi" seketika itu kata-kata itulah yang terucap dalam hati.. seakan sudah benar-bnar sia-sia apa yang aku lakukan selama ini, tidak hanya untuk blok 19 ini saja, tapi sepanjang perjalananku di fakultas kedokteran.. bayangkan saja, dari 19 blok yang telah aku lalui hanya 3 blok saja yang lulus secara langsung.. blok 1,2 dan 13 selebihnya dari blok 3 hingga blok 19 ini aku tak pernah lulus secara langsung, harus melalui sebuah ritual yang menyesakkan hati. "remediasi" sampai-sampai aku sudah sangat terbiasa dengan kondisi ini, hingga setiap remediasipun aku lalui, lebih parahnya lagi dari tiga blok yang lulus secara langsung itupun, tak ada nilaiku yang diatas 6,5. padahal nilai maksimal ketika remed, masih bisa mencapai nilai 6,5. dengan kata lain, aku bisa me-remedkan semua nilai ujian blok ku. remed 19 blok.. imagine that..!
aku berjalan keluar meninggalkan ruang pengajaran dengan tenang, mencoba untuk bersikap biasa saja agar tidak terlalu kelihatan kecewa dengan hasil ujianku. walaupun sepintar-pintar aku menyembunyikan emosi, tetap saja bisa dibaca orang. tapi sebenarnya yang lebih mengesankan adalah, aku sudah biasa dan sudah dikenal dengan predikat mahasiswa yang sering remed. alias sering tidak lulus ujian blok. ditambah lagi dalam 2 blok terkhir ini, aku tersandung masalah absensi kuliah yang tidak memenuhi standart minimal. tapi paling tidak aku yakin bahwa hasil absensiku itu benar adanya, alias aku mengisinya secara jujur. dan aku yakin jika semua mahasiswa mengisi dengan benar-benar jujur. akan sangat banyak yang ternyata tidak memenuhi standart absensi yakni 75%. karena kebiasaan banyak mahasiswa yaitu titip absen!. tapi sudahlah, aku tidak mau menjadikannya alasan, aku memiliki standart sendiri, ketika memang aku tidak memenuhi syarat absensi, ya memang aku tidak memenuhi syarat dan harus menerima akibatnya.
tidak hanya itu, kalau digolongkan aku termasuk dalam mahasiswa organisatoris, yang cukup banyak berkecimpung di berbagai organisasi, bukan bermaksud sombong tapi untuk menggambarkan keadaan saja, mungkin aku juga menjadi salah satu icon mahasiswa aktivis di fakultasku. seakan kenyataan ini menambah beban pikiran yang aku hadapi. idealnya kebanyakan orang menganggap aktivis itu harus seimbanng antara organisasi, akademik, dan spiritual. walaupun sudah memegang prinsip tersebut, menjalankannya tidak semudah yang diucapkan. ditambah lagi setelah aku menyelediki diriku sendiri. ada sesuatu yang menganjal di hati. sesuatu yang tidak membuatku terlalu nyaman belajar di fakultas kedokteran. dan ternyata, mungkin pilihan fakultas kedokteran adalah baik untukku, tapi bukan yang terbaik. tapi aku mencoba untuk bersyukur atas apa yang aku dapatkan. di fakultas ini. sayang sungguh sayang, aku baru menyadari hal itu ketiga aku sudah menginjak hampir tahun keempat ku di kedokteran. suatu waktu yang sangat lama untuk mendeteksi kemauan dan keinginan hati yang sebenarnya.
***
aku terus berjalan menuju masjid kampusku. waktu sudah menunjukkan dzuhur. aku mengambil air wudhu kemudian shalat sunah 2 rekaat dan kemudian shalat dzuhur. di dalam sholat masih saja aku kepikiran dengan keadaanku dan proses belajarku di fkik. ditambah lagi aku menjadi pengurus inti sebuah lembaga dakwah. yang bagiku aku tidak lagi hanya sebatas tercatat dalam pengurus dakwah kampus. tapi dakwah sendiri sudah mencadi jalan ku, menjadi sesuatu yang aku perjuangkan. aku berfikir bahwa aku gagal memberikan contoh yang baik. setelah selesai shalat aku mencoba merenungi apa saja yang telah aku lakukan. dan berdoa serta memohon yang terbaik dari Allah.. semoga memberiku jalan yang terbaik..
***
sesampainya dirumah aku seakan sudah benar-benar pasrah. benar-benar berharap Engkau menunjukkan yang terbaik bagiku. dan aku mencoba meyakinkan diri, pasti aku bisa memanfaatkan potensi yang ada dalam diriku. dan menemukan jalan yang terbaik. aku yakin Allah akan menunjukkannya dan Yakin bahwa Harapan itu Masih ada". hanya itu yang bisa aku lakukan sekarang. daripada membuat diri terlalu larut dalam keterpurukan dan kekecewaan. lebih baik menyusun rencana baru, meghadapi hari esok. dan berharap hari yang cerah setelah datang gelapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar